ManfaatAkuntansi - Tidak dapat dipungkiri jika dalam pelaksanaan kehidupan ekonomi bisnis dan keuangan memerlukan ilmu akuntansi. Karena akuntansi memiliki peranan yang sangat penting, terutama pada entitas-entitas usaha. Seringkali kita mendengar atau membaca bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis. Hal itu dikarenakan akuntansi Akuntansisebagai otak organisasi, bahasa bisnis, dan bahasa publik, dapat memberi banyak informasi keuangan bagi para pembacanya guna pengambilan keputusan. Bagaimana mungkin seorang pelaku bisnis dapat berbahasa bisnis dan berkomunikasi bisnis dengan baik kalau pelaku bisnis tersebut tidak memahami akuntansi. Bagi sebagian masyarakat pelaku bisnis Sebagianbesar pemilik bisnis menyadari bahwa akuntansi merupakan aspek penting dalam memiliki bisnis, namun akuntansi lebih dari sekedar mencatat berapa banyak uang yang dihabiskan atau dibelanjakan oleh bisnis. [Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis Laporan Keuangan yang Harus Diketahui Investor Saham Pemula] 1PERAN AKUNTANSI DALAM OPERASI BISNIS Halizah Irfani dan Muhammad Dahria ABSTRAK Akuntansi sanagt diperlukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan unt Author: Sudirman Kurnia. 56 downloads 212 Views 346KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS . View MANAGEMENT MISC at Rehman College of Rehabilitation Science Hayatabad, Peshawar (Dr of Physical Therpay 5 Years). Akuntansi sebagai Bahasa Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Pertanyaan terangkan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis? Jawaban Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Jawaban alternative lainnya Akuntansi merupakan bahasa bisnis karena akuntansi merupakan satu-satunya alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukan. Dengan melihat keuangan dapat diketahui kondisi perusahaan secara menyeluruh. Semakin baik kita mengerti isi dari bahasa tersebut, semakin baik pula keputusan yang dapat diambil dalam suatu bisnis. Jawaban lainnya Akuntansi disebut juga sebagai bahasa bisnis karena merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya sebagai bahan analisa bisnis yang sedang kita jalankan. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan yang kita ambil, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. Demikian jawaban untuk Pertanyaan “Terangkan Bahwa Akuntansi Merupakan Bahasa Bisnis”. Jika kamu merasa mempunyai jawaban yang lebih tepat, kamu bisa melakukan jawaban pada kolom komentar dibawah ini. BAB1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan bahasa bisnis Bloomfield, 2008, akuntansi sebagai bentuk komurukasi antara entitas organisasi dengan pihak yang berkepentingan Chambers 1952 dalam Lee 1982. Akuntansi menyediakan informasi keuangan bagi para pemangku kepentingan yang digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Transaksi bisrJs semakin berkembang pesat, batas wilayah negara semakin tidak kentara, transaksi e-commerce membuat transaksi global semakin mudah. Perkembangan transaksi bisnis ini membuat akuntansi juga harus berbenah, akuntansi dituntut untuk bisa melaporkan informasi keuangan yang bisa dibaca secara global sehingga dibutuh..lcan standar akuntansi global. Kebutuhan akan akuntansi global ini direspon oleh International Accounting Standards Board IASB yang merupakan lembaga internasional yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar pelaporan keuangan internasional lniemational Financial Reporting Standards/IFRS. IASB dulunya bemama IASC yang dibentuk. pada tahun 1973 yang dahulu menerbitkan lnternationa? Accounting Standards lAS. Diharapkan dengan adanya IFRS ini maka akan terdapat keseragama.~ pelaporan keuangan global yang merupakan tujuan pertemuan G20 di kota London, Inggris. IFRS yang dibuat oleh IASB tersebut kemudian diadopsi oleh berbagai negara di dunia, tercatat lebih dari 100 negara 1 2 yang telah mengadopsi IFRS Cahyonowati dan Ratmono, 2012. Indonesia sebagai negara anggota G20 juga mengadopsi IFRS tersebut sebagai standar akuntansi keuangan di Indonesia. Proses adopsi IFRS di Indonesia dimulai pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 proses adopsi terus berjalan, dan IFRS telah diadopsi dan ditcrapkan penuh pada tahun 2012. Proses adopsi telah dilakukan akan tetapi masih terdapat pertanyaan tentang apakah penting IFRS diadopsi di Indonesia, meskipun diharapkan dengan adanya IFRS akan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi. Secara umum terdapat dua standar akuntansi yang digunakan secara luas yaitu standar akuntansi keuangan IFRS yang cenderung principles based dan standar akuntansi GAAP yang cenderung rules based. Principles based da11 rules based merupakan karakteristik dalam standar akuntansi keuangan IFRS dan Beberapa penelitian tentang standar akuntansi yang principles based atau rules based diantaranya dilakukan oleh Schipper 2003, Nelson 2003, Shortridge dan Mark 2004, Nobes 2003, dan AAA Financial Accounting Standards Committee 2003. IFRS yang principles based dipandang meningkatkan kualitas infom1asi laporan keuangan value relevance. Dil1arapkan dengan menerapkan IFRS maka value relevance infonnasi akuntansi semakin meningkat. Penerapan IFRS dapat meningkatkan kualitas infonnasi seperti daya banding dan transparansi laporan keuangan yang diharapkan dapat mengurangi biaya modal bagi perusahaan Annstrong eta/., 2010. 3 IFRS dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi karena penggunaan fair value lebih dapat merefleksikan kondisi ekonomik perusahaan Barth et al., 2008. Zeghal et al. 2012 dan Chua et al. 2012 juga menemukan bahwa penerapan IFRS dapat meningkatkan value relevance dan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Capkun et al. 2007, Liu dan Liu 2007, dan Kargin 2013 juga memberilr..an atas adopsi IFRS dengan bahwa penggunaan IFRS lebih memiliki value relevance dibandingkan sebelum penggunaan IFRS. Meski demikian, juga -terdapat penelitian yang menunjukkan hasil yang sebaliknya sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Callao et al. 2007, Christensen et al. 2008, Paananen dan Lin 2009, Outa 2011 serta Karampinis dan Hevas 2011 , Murwaningsari 2011 , yang menunjukkan bukti empiris yang bertentangan bahwa ada signifikan dalam value relevance setelah adopsi IFRS. Dimitropaulos et al. 20 13 menemukan terjadi peningkatan kualitas informasi yang dibuat berdasarkan standar yang principles based dengan mengukur value relevance dari informasi tersebut. Penelitian tentang efek pengimplementasian IFRS di Indonesia masih sangat terbatas. Rohmah dan Yuni 2013 menyimpulkan bahwa kualitas informasi yang diproksikan dengan relevansi nilai meningkat setelah mengimplementasian IFRS, hal yang sama juga ditemukan oleh Suprihatin dan Tresnaningsih 2013 yang bahwa pada awal adopsi IFRS laba perlembar saham mengalami peningkatan dalam relevansi nilai sedangkan nilai buku ekuitas meningkat. Tetapi setelah mengimpelementasikan IFRS 4 berjalan beberapa waktu, relevansi nilai untuk laba perlembar saham dan nilai buku ekuitas sama-sama meningkat. Lestari dan Tomomi 2014 menemukan bahwa nilai informasi akuntansi meningkat setelah perubahan standar akuntansi. Geraldina 20 14 yang melakukan studi dengan sampel perusahaan perbankan menyimpulkan bahwa current earnings bank dapat memprediksi future earnings bank semakin meningkat setelah adopsi PSAK 50&55. Oktavia dan Sylvia 2014 menyatakan bahwa perusahaan keuangan yang menggunakan derivatif keuangan dapat meningkatkan ERC, namun tidak meningkatkan FERC. Setelah menerapkan PSAK 50&55 maka relevansi nilai dari nilai wajar derivatif keuangan meningkat. Penelitian atas adopsi PSAK 30 yang dilakukan oleh Sitopu dan Ratna 20 14 juga memmjukkan bahwa kualitas informasi semakin meningkat setelah adopsi IFRS. Berbeda dengan penelitian diatas, Cahyonowati dan Ratmono 2012 menyatakan bahwa aplikasi standar berbasis IFRS di Indonesia belum dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi yang diproksikan dengan relevansi nilai. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyonowati dan Ratmono 2012 di Indonesia bertujuan untuk menguji pengaruh adopsi IFRS terhadap kualitas informasi akuntansi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi secara keseluruhan seteiah periode adopsi IFRS. 5 Penelitian ini mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Cahyonowati dan Ratmono 2012 dimana keterbatasan pada penelitiannya adalah tidak menggunakan data tahun 2013 dan menggunakan data berbagai jenis industri, dalam penelitian ini keterbatasan pada penelitian terdahulu telah dieliminasi karena penelitian ini menggunakan data tahun 2013 sekaligus juga menggunakan data tahun 2007 sehingga data yang digunakan adalah tahun 2007-2013. Tahun 2007 digunakan dengan pertimbangan bahwa tahun 2007 adalah periode sebelum adopsi dan tahun 2013 adalah setahun setelah Indonesia mengadopsi dan mengimpclementasikan IFRS secara penuh. Penelitian ini penting dilakukan untuk memberikan informasi bagi regulator akuntansi di Indonesia tentang sejauh mana manfaat adopsi IFRS dalam peningkatan informasi akuntansi, karena sampai saat ini isu tentang pentingnya adopsi IFRS masih menjadi perdebatan dan topik penelitian. Selain itu, penelitian ini mencoba mengembangkan penelitian Cahyonowati dan Ratmono 20 12 dengan menginvestigasi dampak adopsi IFRS pada satu kelompok industri dengan fokus pada pengujian sampel pada satu kelompok industri saja untuk lebih dapat mengontrol variabel pengganggu. Fokus dari penelitian adalah pada satu kelompok industri properti, real estate, dan jasa konstruksi dengan pertimbangan bahwa pada kelompok jasa ini terdapat dua IFRS yang mengatur la."lgsung yaitu PSAK No. 13 tentang Properti Investasi dan PSAK No. 34 tentang Kontrak Konstruksi. 6 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah apakah terdapat peningkatan value relevance setelah impementasi IFRS untuk kelompok industri properti, real estate, dan jasa konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah implementasi IFRS dapat meningkatkan value relevance kelompok industri properti, real estate, dan jasa konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manfaat Penelitian Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat 1. Kontribusi Teorctis Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris implementasi IFRS dapat meningkatkan value relevance. Selain itu, pene!itian ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur bagi penelitian selanjutnya tentang dampak implementasi IFRS di Indonesia atau negara berkembang. 2. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi investor dalam mengambil keputusa..1 investasi yang didasarkan pada data data akuntansi dan pelaporan keuangan. 7 3. Kontribusi Kebijakan Basil penelitian ini dapat digunakan oleh regulator di bidang akuntansi khususnya Ikatan Akuntan Publik Indonesia untuk menilai kebijakan PSAK IFRS di Indonesia untuk meningkatkan kualitas informasi akuntansi. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya terbatas pada satu kelompok industri, yaitu properti, real estate, dan jasa konstruksi. Penelitian ini hanya menggunakan data tahun 2007 dan tahun 2013 sehingga pengaruh yang diteliti terbatas pada tahun tersebut. Penelitian ini menganalisis pengaruh adopsi IFRS secara keseluruhan dan bukan pengaruh dari setiap standar yang diadopsi, meskipun pada kelompok industri properti, real estate, dan j asa konstruksi terdapat 2 IFRS yang mengatur langsung. Pendahuluan Bisnis merupakan dunia yang kompleks dan memerlukan banyak komunikasi untuk bisa berjalan lancar. Salah satu hal penting dalam dunia bisnis adalah akuntansi, yang sering disebut sebagai bahasa bisnis. Akuntansi memainkan peran yang krusial dalam menyediakan informasi finansial yang akurat dan relevan dengan keputusan bisnis yang diambil. Apa itu Akuntansi? Akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran, dan pelaporan transaksi bisnis. Ada banyak jenis akuntansi seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan akuntansi pajak. Keperluan ini digunakan untuk membantu pemilik bisnis, investor, dan kreditur, serta pengambil keputusan lainnya untuk memahami kesehatan finansial suatu bisnis. Informasi yang Dapat Diperoleh dari Akuntansi Melalui akuntansi, kita dapat memperoleh informasi seperti laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, arus kas, dan banyak lagi. Laporan-laporan ini memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan suatu bisnis dan membantu pengambil keputusan dalam menentukan hal yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan bisnis. Manfaat dari Akuntansi Sebagian besar bisnis menggunakan akuntansi untuk menyediakan informasi penting untuk manajemen dan pengambil keputusan lainnya. Akuntansi dapat memberikan manfaat berikut1. Membantu dalam mengelola arus kas bisnis2. Menentukan kebijakan investasi3. Memberikan informasi kepada pemegang saham4. Membantu dalam merencanakan pengembangan bisnis5. Menentukan profitabilitas bisnis Bagaimana Akuntansi Bekerja? Untuk menyiapkan laporan keuangan, proses akuntansi melibatkan beberapa tahapan. Pertama, transaksi bisnis dicatat dalam jurnal. Kemudian, jurnal di-posting ke buku besar. Akhirnya, laporan keuangan disiapkan berdasarkan informasi dari buku besar. Akuntansi dan Pajak Banyak perusahaan yang memiliki kewajiban pajak, dan akuntansi juga dapat membantu dalam menyiapkan laporan pajak. Akuntansi pajak melibatkan menyiapkan laporan pajak yang akurat dan relevan dengan ketentuan pajak yang berlaku. Akuntansi dan Manajemen Akuntansi juga dapat digunakan sebagai alat manajemen untuk membantu memonitor kinerja bisnis. Dalam akuntansi manajemen, laporan keuangan digunakan untuk memonitor anggaran, mengukur profitabilitas, dan menentukan strategi bisnis. Akuntansi dan Pengambilan Keputusan Akuntansi dapat membantu pengambil keputusan dalam menilai risiko bisnis, mengevaluasi proyek investasi, dan menentukan strategi operasi untuk meningkatkan profitabilitas bisnis. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis yang sangat penting. Melalui akuntansi, kita dapat memperoleh informasi finansial yang akurat dan relevan dengan keputusan bisnis yang diambil. Dalam bisnis, akuntansi tidak hanya membantu dalam mengelola arus kas dan memenuhi kewajiban pajak, tetapi juga dapat digunakan sebagai alat manajemen dan pengambilan keputusan. FAQ 1. Apa Itu Akuntansi Keuangan? Akuntansi keuangan adalah jenis akuntansi yang fokus pada pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan suatu bisnis untuk menghasilkan laporan keuangan. 2. Apa Bedanya Akuntansi dan Keuangan? Akuntansi murni fokus pada pencatatan, pengukuran, dan pelaporan transaksi bisnis. Sementara itu, keuangan lebih luas dan melibatkan aspek-aspek lain seperti perencanaan keuangan, investasi, manajemen risiko, dan banyak lagi. 3. Apa Manfaat Laporan Keuangan? Laporan keuangan membantu pengambil keputusan dalam memahami posisi keuangan bisnis dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan bisnis. 4. Bagaimana Akuntansi Dapat Meningkatkan Profitabilitas Bisnis? Dalam akuntansi, laporan keuangan dapat digunakan untuk memantau anggaran, mengukur profitabilitas, dan menentukan strategi bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. 5. Apa Kewajiban Pajak dalam Akuntansi? Akuntansi pajak melibatkan menyiapkan laporan pajak yang akurat dan relevan dengan ketentuan pajak yang berlaku. Bisnis memiliki kewajiban untuk membayar pajak berdasarkan pendapatan dan aset yang mereka miliki. 0% found this document useful 0 votes86 views10 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes86 views10 pagesAkuntansi Dan Laporan Keuangan Sebagai Bahas BisnisJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Sudah lazimnya setiap komunikasi apapun selalu melibatkan bahasa sebagai alatnya. Demikian halnya dalam bisnis. Hal iinipun tak luput dari kebutuhan sebuah bahasa yang bisa menjembatani antara pengirim dan penerima informasi untuk memperoleh pemahaman bersama. Bahkan dalam sebuah program komputer-pun membutuhkan bahasa. Tentu saja namanya adalah bahasa pemrograman. Misalnya, dalam pemrograman web kita mengenal bahasa pemgrograman PHP atau AJAX. Atau dalam dunia seluler dikenal aplikasi yang berbasis JAVA. Maksudnya aplikasi yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman JAVA tentunya. Atau dikalangan anak muda ada bahasa gaul untuk saling berkirim pesan singkat via seluler atau chatting melalui media internet. Lain halnya dengan dunia bisnis, selain komunikasi bisnis antara pelaku usaha dengan mitra atau rekanan dan karyawan, serta komponen lain dalam perusahaan atau organisasi – ada satu lagi bahasa yang kurang begitu populer – yaitu akuntansi. Demikian orang menyebut akuntansi sebagai sebuah alat komunikasi antara bisnis dengan pemiliknya, investor, pemerintah atau karyawan dan juga pelanggan atau mitra dan rekanan. Memang jika menillik definisinya, akkuntansi adalah sebuah seni catat-mencatat, meringkas dan menggolongkan transaksi keuangan menjadi informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan – maka tidak salah jika ada yang menyebut akuntasi sebagai bahasa bisnis. Lazimnya bahasa dimanapun, selalu terjadi perkembangan seiring dengan dinamika dan perkembangan lingkungan tempat bahasa itu digunakan. Ada beberapa model pertumbuhan bahasa itu, tetapi yang saya tahu setiap bahasa seringkali menyerap kosa kata dari bahasa lainnya. Istilah untuk kosa kata tersebut adalah serapan. Nah, dalam kasus akuntansi-pun demikian. Ada kosa kata baru yang dipergunakan oleh bidang akuntansi di Indonesia – yang mungkin tidak ditemukan di negara lainnya – karena bisa jadi berbeda lanskap dan perkembangan bisnisnya. Dan kebutuhan yang paling menonjol dalam bidang akuntasi sebagai sebuah bahasa bisnis di Indonesia adalah kosa kata dan “percakapan” yang sesuai dengan bisnis kecil atau UKM Usaha Kecil Menengah. Saat ini, SAK Standar Akuntasi Keuangan sebagai sebuah Prinsip Akuntansi Berterima Umum PABU dalam bidang akuntansi di Indonesia juga telah mengeluarkan standar-standar untuk UKM, namun pemanfaatannya dalam bidang bisnis yang sesungguhnya masih belumlah seperti yang diharapkan. Ada banyak kendala dan alasan yang menyertainya. Satu hal yang pasti bahwa kesadaran berbahasa di Indonesia memang masih rendah – termasuk dalam bidang bisnis itu sendiri. Lagi-lagi, bahasa yang baik dan benar memang baru akan kita temukan di sekolah atau institusi formal dan pemerintahan. Demikian halnya dengan akuntansi sebagai sebuah bahasa bisnis, kita baru akan menemukannya dengan mudah di lingkungan universitas atau fakultas ekonomi jurusan akuntansi, atau Sekolah Menengah Kejuruan SMK bisnis dan manajemen dan buku-buku diktat atau referensi kuliah – belum banyak kita temukan di dunia bisnis – terlebih bisnis kecil. Inilah tantangan sekaligus peluang bagi para praktisi dan akademisi bidang akuntansi di Indonesia. Tantangannnya adalah mensosialisasikan bahasa bisnis kepada para pelaku bisnis atau para pengusaha. Harapannya tentu saja, dengan adanya pengenalan terhadap akuntasi sebagai bahasa bisnis ini – mereka akan dapat berkomunikasi dengan baik – dengan usahanya sendiri, pelanggan, rekanan, pemerintah atau dengan para investor yang akan menanamkan modalnya. Komunikasi yang baik memang belum menjadi jaminan bahwa sebuah hubungan bisnis akan bebas masalah – tetapi tanpa komunikasi yang baik – tidak ada jaminan akan adanya hubungan. Kalaupun ada itu hanyalah hubungan singkat – kalau dalam bahasa teknik disebut korsleting atau bahasa awamnya “konslet”. Tentu kita semua tidak menginginkan terjadinya konslet dalam bisnis yang dijalankan oleh para pengusaha kita. Karena mana mungkin kita berfikir menghadapi CAFTA atau China – AFTA 2010, sedangkan secara internal saja kita masih konslet sana dan sini. Selamat belajar bahasa bagi para pelaku bisnis dan selamat bekerja untuk para praktisi dan pekerja akuntansi untuk melakukan sosialisasi sekaligus memperkaya akuntansi menjadi bahasa yang lebih “gaul” khususnya bagi para pebisnis kecil. Posted via email from riyantosuwito’s posterous riyantosuwito Lahir di Cilacap pada tahun 1977. Menikah dengan seorang perempuan dari Muntilan, Magelang pada tahun 2002. Saat ini tinggal di Yogyakarta bersama istri dan dua orang anak.

terangkan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis